Buku Curhat

Posted on Thursday, May 15, 2008 by Bagas Indyatmono

Di sini tempat untuk berkomentar tentang apa aja, mulai dari masalah pribadi sampe masalah negara. Anggep aja ini buku curhat yang ada di ruang ikamma, tapi ini versi lebih ramah lingkungan, hehe.

Sepuluh Unsur Kepribadian Multi Milyuner

Posted on Wednesday, May 14, 2008 by Bagas Indyatmono

Minggu lalu saya berada di New York City, tepatnya Manhattan, yang jaraknya kurang lebih 2500 mil dari kediaman saya di San Francisco Bay Area. Seorang "mogul" alias pengusaha kelas kakap yang berteman dekat dengan Donald Trump memanggil saya untuk membantunya dalam mendirikan divisi baru institusi pendidikannya yang sudah mendunia. Sebutlah namanya Mr. JC.


Sebagai seorang konsultan yang sering mendengar nama Mr. JC ini disebut-sebut, tentu saja saya sangat girang ketika dikontak oleh asistennya untuk mengunjungi Si Mogul ini untuk business meeting. Dengan harap-harap cemas saya mempersiapkan segala sesuatunya agar presentasi saya nanti tidak memalukan. Namanya saja berbisnis dengan seorang pengusaha kelas kakap. Siapalah saya ini di matanya.


Ternyata, di luar dugaa n saya, Mr. JC sangat ramah dan informal. Kecerdasannya tampak jelas dari "being comfortable in his own skin." Ia sangat nyaman dengan dirinya sendiri, tidak ada unsur intimidasi maupun berusaha tampak lebih cerdik daripada lawan bicaranya. Sungguh saya sangat terkesan.


Selama kurang lebih 6 jam perjalanan pulang di pesawat, saya banyak merenungkan pertemuan ini, terutama mengenai kepribadian Mr. JC yang sangat menawan. Otak saya yang gemar melakukan studi komparasi kembali bekerja. Satu per satu wajah orang-orang sukses muncul di benak saya. Wah, ternyata banyak sekali kemiripan sifat dan perilaku mereka dengan Mr. JC, yang tampaknya sangat bertolak belakang dengan sifat-sifat dan perilaku mereka yang kurang berhasil.


Sepuluh unsur kepribadian seorang multi milyuner yang saya sarikan berdasarkan komunikasi dan pergaulan pribadi dengan para billionaies dan beberapa pengusaha sukses adalah sebagai berikut:

1. Keberanian untuk berinisiatif.
Di sinilah letak keunikan utama pengusaha kelas kakap dunia. Mereka selalu punya ide-ide jenial. Sebagai contoh, lihat saja si Raja Real Estate, kebangkitannya dari bangkrut beberapa tahun yang lalu sekarang sudah membuahkan lebih dari sekedar kerajaan properti belaka. Ada boneka Donald, ada seri TV The Apprentice, ada online university TrumpUniversity.com, bahkan ada t-shirt "You're Fired" dan buku-buku best-sellernya. Semua berangkat dari inisiatif belaka, yang bisa kita pelajari dan tiru.

2. Tepat waktu.
Selalu menepati janji dan tepat waktu karena ini adalah bukti kemampuan memanage sesuatu yang paling terbatas di dalam hidup kita, yaitu waktu. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis. Respek terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri send iri dan partner bisnis.

3. Senang melayani dan memberi.
Seorang multi milyuner pasti mempunyai kepribadian sebagai pemimpin dan seorang pemimpin adalah pelayan dan pemberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Syukur-syukur kalau ada karma baik sehingga mendapat kebaikan juga dari orang lain. Paling tidak dengan memberi dan melayani, kita sudah menunjukkan kepada dunia betapa berlimpahnya kita. Alam bawah sadar kita akan terus membentuk blue print sukses berdasarkan kemampuan memberi ini.

4. Membuka diri terlebih dahulu.
Pernah Anda bertemu orang yang selalu mau bertanya soal hal-hal pribadi tentang orang lain namun tidak pernah mau membuka diri? Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, yang pasti mereka akan sangat sulit untuk mencapai kesuksesan karena dua hal ini adalah lawan dari unsur-unsur yang membangun sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, sesuatu yang dicari oleh para partner bisnis sejati. (Siapa yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius?)

5. Senang bekerja sama dan membina hubungan baik dengan para partner bisnis.
Teamwork jelas adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Donald Trump dan Martha Stewart pun mempunyai tim-tim mereka yang sangat loyal sehingga mereka bisa mencapai sukses luar biasa. "No man is an island," kita semua perlu membangun network kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses semakin terbuka lebar.

6. Senang mempelajari hal-hal baru.
Kembali kita mengambil contoh Pak Trump yang baru saja membuka online university. Apakah beliau adalah ahli pendidikan? Seorang profesor? Jelas tidak, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung mengaplikasikannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis baginya adalah tempat bermain yang luas dan tidak terbatas. Kuncinya hanya satu: senang belajar dan mencari hal- hal baru.

7. Jarang mengeluh.
Profesionalisme adalah yang paling utama. Lance Armstrong pernah berkata, "There are two kinds of days: good days and great days.

"Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik".

Jangan sekali-kali mengeluh di dalam bisnis, walaupun suatu hari mungkin Anda akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal adalah kesempatan untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana Anda gagal tetap adalah a good day (hari yang baik).

8. Berani menanggung resiko.
Jelas, tanpa ini tidak ada kesemp atan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day (lihat di atas). So, untuk apa takut? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari kan?

9. Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).
Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya.

10. "Comfortable in their own skin"
Alias nyaman dengan diri sendiri tanpa perlu berusaha menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak "lebih" dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan multi milyuner yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Saya yakin tidak ada. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain.

Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri.

Apakah Anda mempunyai kepribadian seorang Multi Milyuner? Hanya Anda yang bisa menjawab. Salam sukses, sampai bertemu di puncak gunung kesuksesan

Sumber: Sepuluh Unsur Kepribadian multi milyuner oleh Jennie S. Bev. Jennie S. http://www.jennieforindonesia.com


Anda Bisa Jika Anda Berpikir Bisa

Posted on by Bagas Indyatmono

Seekor gajah yang diikat kakinya sejak kecil dengan seutas rantai sepanjang 4 meter, ketika dia dewasa dia tidak akan melangkah keluar dari area lingkaran 4 meter walaupun rantainya sudah diganti dengan seutas benang. Itu bukan cerita, itu kisah nyata.


Kita sebagai manusia yang berakal budi ternyata juga mengalami trauma yang sama.


Teman saya sejak kecil tidak berani mengendarai sepeda, ketika kami remaja dan suka keliling kota dengan sepeda motor, dia selalu dibonceng teman lainnya, setelah kami dewasa beberapa teman mulai memakai mobil untuk aktivitasnya, tapi teman saya itu tetap tidak berani mengendarai apapun.


Anda jg pasti punya teman yg tidak pernah mau mencoba mengendarai sepeda/sepeda motor, apalagi mobil, selalu takut & merasa bahwa mengendarai motor atau mobil adalah sesuatu yg sangat sulit. Istri teman saya bisa mengendarai mobil, setiap hari dia menggunakan mobil untuk antar jemputnya ke dan dari sekolah, tapi dia hanya berani menggunakannya di dalam kompleks ( Kelapa Gading Jakarta ), selama lebih dari 5 tahun tidak pernah sekalipun dia berani mengendarai mobil keluar dari Kelapa Gading.


Suatu hari anaknya sakit dan masuk rumah sakit di Sunter diluar Kelapa Gading, dan suaminya sedang tugas di luar kota. Terpaksa dia mengendari mobilnya pergi ke rumah sakit tersebut, dan sejak saat itu dia berani mengendarai mobilnya kemana saja, termasuk pulang pergi ke bandung.


Ada staff di bagian keuangan yang sudah bekerja 5 tahun, tidak pernah bisa meraih promosi jabatan karena disana adalah jabatan fungsional yang buntu dengan jenjang karir, ketika saya tawarkan jabatan di bagian marketing, dia tidak berani mengambilnya karena merasa tidak mampu menjadi orang marketing.


Ada seorang salesman yang sudah bekerja 10 tahun, prestasinya bagus, disegani teman temannya, bahkan jadi tempat bertanya atasannya. Ketika ditawari jabatan supervisor dia menolak karena dia takut dengan pekerjaan administrasi dan takut kalau nanti suatu hari naik lagi jadi distrik manager yang sarat dengan tugas tugas di atas meja, dia merasa tidak bisa mengerjakan pekerjaan adminitrasi.


Ada seorang manager yang mendapatkan tawaran posisi sebagai country manager di sebuah negara maju di eropa, dia mencoba menjalankannya selama 1 bulan disana, lalu bulan depannya dia kembali dan menolak jabatan tersebut, padahal fasilitas dan gaji yang diterima sangat menggiurkan. Ketika saya tanya mengapa dia menolak, dia menjawab bahwa disana sulit sekali cari makan, dia tidak bisa kenyang kalau hanya makan roti, kentang, daging, pizza. Harus Nasi, hanya nasi yang bisa membuat dia kenyang.


Dear teman2 sekalian, coba anda lihat diri anda sendiri, adakah seutas benang yang memhambat diri anda saat ini? Putuskan benang itu, bergeraklah maju lebih dari lingkaran yang selama ini mengurung anda. Anda pasti bisa kalau anda berpikir anda bisa, anda akan gagal kalau anda selalu berpikir anda akan gagal. Peluang demi peluang muncul setiap hari, dan karena selama ini anda menutup mata anda, telinga anda, pikiran anda, diri anda, hidup anda, maka peluang itu menjadi bukan peluang, lewat begitu saja.


Mulailah melangkah sedikit demi sedikit kalau anda masih gamang, lalu berlari cepat setelah anda lebih yakin lagi. Jangan sia siakan setiap peluang untuk maju, untuk berhasil, demi diri anda sendiri dan orang2 yg anda cintai.



Impossible is Nothing

Posted on by Bagas Indyatmono

Wilma Rudolph adalah anak ke-20 dari 22 bersaudara. Dia lahir secara prematur dan mempunyai harapan hidup yang sangat tipis.


Ketika berusia 4 tahun, ia diserang radang paru-paru dan demam scarlet yang menyebabkan kaki kirinya lumpuh total hingga kakinya harus ditopang dengan penyangga. Pada usia 9 tahun, ia melepaskan penyangga kakinya yang terbuat dari besi dan mulai berjalan tanpa menggunakan alat itu. Pada usianya yang ke-13 tahun, ia berhasil berjalan dengan ritmis, yang menurut dokter hal itu merupakan suatu keajaiban, karena sebelumnya ia sudah divonis tidak akan mungkin bisa berjalan. Pada tahun tersebut ia memutuskan untuk menjadi seorang pelari. Betul-betul ingin menjadi pelari meskipun kondisi fisiknya banyak mengalami keterbatasan dibanding orang lain.


Suatu hari ia mengikuti satu perlombaan dan tidak mencapai garis finish. Hal itu dilakukannya berulang-ulang hingga akhirnya ia dapat mencapai garis finish tapi paling akhir. Selama tahun-tahun berikutnya, pada setiap perlombaan yang yang diikutinya, ia mencapai garis finish paling akhir. Bahkan setiap orang yang melihatnya merasa kasihan dan menyuruhnya untuk berhenti,"sudahlah Wilma, kamu nggak akan menang. Kamu beda dengan mereka. Tuhan sudah kasih kehidupan kamu agar kamu tidak menjadi seorang pelari. Kamu bisa melakukan hal lain yang lebih masuk akal..."


Tetapi ia terus berlari, berlari, dan terus berlari tanpa pernah putus asa dan tidak peduli apa kata orang. Hingga pada suatu hari ia berhasil memenangkan sebuah perlombaan. Kemudian menang lagi dan menang lagi. Sejak saat itu ia selalu memenangkan setiap perlombaan yang diikutinya. Akhirnya gadis kecil ini, yang dulu divonis tidak akan mampu untuk berjalan lagi, berhasil merebut 3 medali emas olimpiade.


Sebuah kisah nyata yang membuktikan bahwa keterbatasan itu hanya ada di dalam pikiran manusia. Ketika seseorang mempunyai impian yang kuat, maka keterbatasan yang ada akan terdobrak dengan sendirinya.


Jangan pernah pupus impian Anda, suatu saat Anda pasti akan menemukan jalan menuju impian itu. Tinggal Anda mau melewatinya atau tidak, di penghujung perjalanan itulah impian Anda sudah menunggu.


Selalu ada sisi positif dari setiap hal. Fokus pada hal-hal positif agar hidup berkelimpahan dengan kebaikan




Ditulis oleh : aldenprap@yahoo.com

Diam

Posted on by Bagas Indyatmono

ORANG bijak berkata: "Kebenaran itu bukan untuk dipelajari, melainkan ditemukan." Pertanyaannya adalah: "Di mana mencarinya?" Jawabnya: "Di dalam diam!" Sebab, di dalam diam itu kita bisa berbicara dengan hati. Hati itu merupakan teleskop dari jiwa, sedangkan mata merupakan teleskop dari hati. Contoh. Kita sering mempertunjukkan kekerdilan diri karena tidak mau diam. Mulut nyerocos, tahu-tahu tidak nyambung antara keinginan hati dan paparan mulut. Berbuih-buih sudah mulut berkoar, akhirnya kebohongannya terkuak dan sulit ditambal.


Padahal, asal tahu saja, diam adalah perisai orang bodoh dan pelindung bagi orang bijak. Orang bodoh tak perlu membuktikan kebodohannya bila ia diam, dan orang bijak tak akan melemparkan mutiara ke depan babi bila ia tahu nilai diam. Dengan diam --sembari belajar sabar-- sebuah soal yang pelik bisa terpecahkan. Anda pernah dengar kisah Nasrudin mencari jarum di halaman rumahnya? Berjam-jam dia mencari jarum yang hilang itu hingga membuat seluruh tetangganya tergerak.


Ramai-ramai mereka ikut sibuk membantu Nasrudin, tapi jarum yang dicari tidak ditemukan. Seperti lenyap tertelan bumi.


Namun, ada seorang yang diam, yang hanya memperhatikan polah tingkah mereka. Lama-lama orang ini mendekati Nasrudin dan bertanya: "Anda mencari apa?" Jarum yang hilang. "Di mana jarum itu terjatuh?" Nasrudin menjawab: "Di dalam rumah." Lho, kok, dicari di halaman rumah? "Ya, di dalam rumah gelap, tapi di halaman ini terang." Logika Nasrudin memang sering terbolak-balik. Namun, dari cerita ini bisa ditarik garis apa saja. Misalnya, bahwa sebenarnya kehidupan itu intinya ada di hati. Jika "hati itu gelap", sulit menemukan kebenaran. Jadi, butuh "cahaya" Ilahi. Sebenarnya pula, tiada sesuatu kehidupan yang tanpa makna. Hanya karena tak memahaminya, maka kita berada dalam kegelapan.


Sebenarnya, setiap gerak, isyarat, bentuk, suara, perkataan, ekspresi, suasana, semuanya menjadi ekspresi sifat dan karakter seseorang. Tanpa harus berbicara, mata seseorang sudah bisa terlihat, adakah dia ridha atau tidak, mau atau enggan, menolak atau menyetujui, cinta atau benci, bohong atau jujur. Bahkan, kearifan dan kebodohan semua menjelma melalui mata. Melalui mata pula akan ketahuan bahwa persahabatan itu sebatas kepentingan profesional, penuh pamrih atau setengah tulus. Tak bisa dimungkiri bahwa tiada hidup yang tanpa pamrih, baik kepada orangtua, anak, istri, mertua, maupun tetangga. Yang membedakan cuma kadar kepamrihannya. Kita sering tak peduli pada tawa dan tangis orang lain. Banyak orang kaya dan punya kedudukan, tapi acap dipenuhi kekecewaan. Ia sering sedih tanpa tahu penyebabnya. Ia merindukan kebahagiaan. Pepatah Hindu mengatakan: "Makin kita mengejar kebahagiaan, makin tak bahagia keadaan yang kita temukan."


Itu karena kita kurang merenung, dan "diam". Hati kita tak lagi peka mendengar "suara" orang lain. Bila kita tak mampu memahami masalah sendiri dengan dalam, bagaimana bisa memahami orang lain? Maka, yang muncul kemudian adalah menyalahkan, menyikut, mempermalukan, membodohi, dan menipu orang lain. Kita jadi licik. Ini sebuah soal yang terasa makin jamak di negeri ini. "Oleh karena itu, yang penting bagimu, kerjakanlah apa-apa yang baik bagimu dan bukan yang baik menurut mereka, sembari kau serahkan jiwa ragamu kepada Tuhan," tulis Jatiswara Kawedar. Dan, Anda pernah mendengar bahwa, "Manusia itu sesungguhnya adalah gurunya sendiri; di dalam dirinya sendiri terdapat rahasia keberadaannya."




Maka sekali-selai diam dan merenunglah



dari milis motivasi

Sarang Laba-Laba Ajaib

Posted on by Bagas Indyatmono

Suatu hari di suatu masa, seorang serdadu muda yang pasukannya kalah dalam sebuah pertempuran dahsyat dikejar pasukan musuh. Ia berusaha keras berlalri secepat kilat untuk menyelamatkan nyawanya. Tapi pasukkan musuh terus mengejar dan jaraknya makin dekat. Serdadu muda itu sangat takut. Ia lalu berlalu berlari ke hutan dan terus berlari.


Ketika sampai di jalan berbatu, ia melihat sebuah sebuah gua menganga di depannya. Karen amusuh makin dekat dan mulai kehabiasan tenaga, serdadu itu tak punya pilihan lain kecuali bersembunyi di dalam gua. Dengan susah payah dia merangkak ke dalam gua yang gelap. Dalam keadaan putus asa, ia juag berjabji, jika Tuhan menyelamatkannya, ia akan berbuat baik seumur hidupnya.


Sambil terus berdoa di dalam hati, matanya menatap ke mulut gua untuk melihat apakah musuh sudah tiba. Di saat itulah, ia melihat seekor laba-laba berjalan membuat sarang dimulut gua. Sambil terus mengamati benang-benang halus yang terus terjalin mengelilingi mulut gua, serdadu muda itu makin putus asa. “Saya berdoa minta perlindungan dan dibebaskan dari kejaran musuh, tapi Tuhan malah mengirim laba-laba. Bagaimana mungkin laba-laba menyelamatkan saya?”katanya dalam hati.


Sesaat kemudian, ia medengar musuh yang mengejarnya sudah tiba dan berada di sekitar gua dan berada di sekitar gua. Jantungnya berdetak makin keras. Ia merasa musuhnya pasti akan menemukannya dan lelu membunuhnya. Tiba-tiba seorang serdadu musuh dengan senapan siap ditembakkan berjalan menuju ke mulut gua. Serdadu muda itu semakin meringkuk dengan tujuan agar musuh tidak menemukannya di dalam gua sambil berfikir keras bagaimana cara menyelamatkan diri. Detak jantungnya makin deras dan tak terkendali.


Sementara itu, salah satu serdadu musuh yang mengejar berkingkat-jingkat mendekati mulut gua. Ketika sampai ke mulut gua, ia melihat sarang laba-laba yang kini terjalin sempurna di mulut gua. Ia lalu berjalan mundur dan berkata dengan suara keras kepada komandannya. “Rasanya tak mungkin ada orang di dalam gua. Kalau dia masuk ke dalam gua, sarang laba-laba itu pasti rusak.”


Sesudah itu, ia lalu mengusulkan kepada komandannya untuk mencari di tempat lain. Serdadu muda itu selamat dan memenuhi janjinya dengan bekerja melayani sesama.


**

Tuhan menolong kita dengan berbagai cara. Kadang, Tuhan menolong dengan cara yang sama sekali di luar dugannya kita.




dari kisah inspirasional tabloid Aura

Pesan Berharga Sandiaga Salahudin Uno

Posted on by Bagas Indyatmono

Yuk Jadi Pengusaha by Sandiaga Uno



Dalam satu tahun terakhir sering saya dengar atau temui anak-anak muda yang mulai mendapatkan penghasilan tambahan atau istilahnya ‘side job’ dengan melakukan beragam hal yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya. Mulai menjadi penerjemah buku, laporan tahunan perusahaan atau product manual dari beragam brand terkenal. Selain itu juga ada yang menjadi graphic designer atau ‘konsultan’ beragam kebutuhan perusahaan seperti disain, komunikasi, atau sebagai penyelenggara acara (event organiser).


Yang lebih mengesankan lagi semua itu dikerjakan dari mal, cafe, coffee shop atau internet cafe. Bahkan rumah dan warnet pun semakin ditinggalkan sebagai tempat bekerja. Yang menjadi klien mulai dari keluarga, sahabat atau kerabat dekat.


Banyak dari anak-anak muda tersebut yang masih menyelesaikan kuliah. Tidak sedikit juga yang baru mulai bekerja di perusahaan-perusahaan konsultan asing bergengsi di Jakarta dan Surabaya.


Sangat dinamis, sangat penuh gairah dan sangat cerah masa depan dari anak-anak muda tersebut. Kombinasi antara working hard, working smart dan playing hard semakin bergeser dari tren musiman menjadi gaya hidup.


Kalau keadaan ini terus berlangsung bahkan terus ditingkatkan, dapat dipastikan bahwa prospek bisnis dan perekonomian Indonesia juga semakin cerah.


Fenomena ini membuktikan bahwa banyak bakat yang tidak lagi terpendam yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Fenomena ini juga membuktikan bahwa generasi yang lebih tua atau setidaknya lebih senior semakin ‘terbiasa’ mempercayakan pekerjaan yang cukup penting kepada generasi muda yang minim namun haus pengalaman. Yang penting adalah keberanian untuk memulai dan mencoba serta komitmen yang tinggi terhadap kualitas dan tenggat waktu.


Bagi saya dan rekan-rekan pengusaha muda, fenomena ini sangat kami syukuri. Bukan apa-apa, mereka dapat benar-benar memenuhi beragam kebutuhan usaha yang tadinya hanya dilayani oleh konsultan asing yang harganya tidak murah dan hasilnya sering kali kurang memuaskan. Walaupun masih bersifat informal, kompetisi sudah mulai tampak bahkan meningkat di antara para ‘side-jobers’.


Mungkin tidak lama lagi sebagian dari mereka akan mulai mendirikan perusahaannya sendiri dan perlahan-lahan menjadi sekumpulan pengusaha muda yang kreatif, haus pengalaman dan tentunya haus akan keberhasilan. Saat itu, harga mereka tidak akan semurah yang mereka tawarkan sekarang.


Tapi tidak apa-apa. Lebih ‘sreg’ rasanya membayar agak lebih mahal kepada sesama pengusaha nasional yang masih muda-muda, dibandingkan perusahaan besar, apalagi perusahan asing. Mari menjadi juara di negeri sendiri. Yuk jadi pengusaha!



Sandiaga S. Uno

Ketua Umum BPP HIPMI ( Himpunan Pengusaha Muda Indonesia )

Cerita Tentang Tukang Ledeng

Posted on by Bagas Indyatmono

Suatu hari bos Mercedez Benz mempunyai masalah dengan kran air dirumahnya.Kran itu selalu bocor hingga dia kawatir anaknya terpeleset jatuh. Atas rekomendasi seorang temannya , Mr. Benz menelpon seorang tukang ledeng untuk memperbaiki kran miliknya. Perjanjian perbaikan ditentukan 2 hari kemudian karena si tukang ledeng rupanya cukup sibuk.


Si tukang ledeng sama sekali tidak tahu bahwa si penelpon adalah bos pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman. Satu hari setelah ditelpon Mr.Benz, pak tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi. Bos Mercy-pun kagum atas pelayanan dan cara berbicara pak tukang ledeng.Pada hari yang telah disepakati, si tukang ledeng datang ke rumah Mr.Benz untuk memperbaikikran yang bocor. Setelah kutak sana kutak sini, kranpun selesai diperbaiki dan pak tukang ledengpulang setelah menerima pembayaran atas jasanya.


Sekitar 2 minggu setelah hari itu , si tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah? Mr. Benz berpikir pasti orang ini adalah orang hebat walaupun cuma tukang ledeng. Mr. Benz menjawab di telepon bahwa kran dirumahnya sudah benar-benar beres dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan pak tukang ledeng .


Tahukah anda bahwa beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja diperusahaannya? Ya , namanya Christopher L.Jr. Saat ini beliau adalah General manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz.


Sosok Alumni FE UGM Bernyali Rendah ????

Posted on by Bagas Indyatmono

Seperti apakah sosok alumni ekonomi UGM, khususnya di mata industri? Apakah lulusan universitas sudah dapat menjawab kebutuhan industri yang selalu berkembang dan penuh kompetisi? Bagaimana sebaiknya kurikulum tingkat sarjana harus dikemas sehingga tercipta link and match yang ideal, atau setidaknya gap yang sering muncul dari teori dan praktis dapat dikurangi. Diskusi internal Jurusan Manajemen FEB UGM, 1 Agustus 2007 yang membahas kurikulum jurusan diharapkan dapat menjadi media untuk mencari jawaban dari sekian pertanyaan-pertanyaan tersebut. Berikut catatan diskusinya.


Bernyali rendah atau kurang percaya diri dan tidak komunikatif adalah beberapa karakter kuat yang disoroti oleh pihak industri level nasional maupun multinasional, terhadap sosok alumni Fakultas Ekonomi UGM atau UGM secara keseluruhan. Selain, kemampuan berbahasa Inggris yang masih minim atau ala Tukul. Meskipun, pihak industri tidak meragukan kemampuan intelektual khususnya dari segi teori lulusan UGM, dengan cakupan knowledge yang lengkap, luas dan kaya pemahaman akan teori dasar keilmuan. Disamping lulusan UGM, diakui cukup rajin, idealis, berapi-api, pintar dan berpengetahuan luas serta jarang komplain.


Bagi akademisi, masukan seperti ini menjadi koreksi dan evaluasi dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Memfasilitasi proses pembelajaran yang untuk menghasilkan output dan outcome yang menjadi sasaran industri, di kondisi saat ini merupakan sebuah keharusan. Inilah peran besar universitas. Perbaikan kurikulum yang mengarah pada kebutuhan industri menjadi hal yang krusial pula.


Mengutip pendapat Prof. Rolf Kunisch (Germany), setidaknya industri mengharapkan lulusan universitas memiliki tiga aspek: knowlegde, attitude dan character yang baik. Dengan kata lain, bentuk output yang seperti ini adalah output ideal atau disebut juga manusia yang utuh. Apa yang dapat disediakan oleh universitas? Lebih lanjut, Prof. Kunisch menegaskan bahwa akademisi memegang prioritas utama dalam mensupplai knowledge. Mulai dari know-what (domain knowledge itu sendiri), dan know-how (applied knowledge). Yang kedua hal ini, penekanan dan fokus masing-masing perguruan tinggi dapat saja berbeda-beda.


Aspek attitude (sikap), dapat distimulasi di lingkungan pendidikan. Hanya saja, kembali, adanya sinergi dengan pihak industri yang menggunakan output universitas dalam pembentukan sikap menjadi prioritas utama pihak industri. Karena pihak industrilah yang akan menggunakan output dari perguruan tinggi. Dengan kata lain, what business will pay for it.


Yang ketiga adalah karakter. Tidak dapat dipungkiri, tentu saja, tidak mudah membentuk karakter seseorang. Karena pembentukan karakter, tidak hanya sebatas saat mahasiswa menempuh pendidikan di bangku kuliah, tapi jelas terkait mulai darimana dia berasal, bagaimana dia dibesarkan di lingkungan terkecil dan seterusnya. So, jelaslah, karakter bukan bagian dari peran akademisi.


Dari diskusi hari ini, telah ditetapkan bahwa kurikulum jurusan yang berfondasi pada hal yang basic dan broad education, dengan focus perubahan adalah pada learning dari output-based (i.e IPK) mengarah pada outcome-based (employeability). Selain, adanya penekanan kuat pada aspek perubahan atmosfir akademik yang memungkinkan mahasiswa lebih bersikap terbuka dan berani mengeluarkan pendapat, percaya diri dan komunikatif. Harapannya, dengan perubahan kurikulum seperti ini, lulusan universitas, khususnya jurusan Manajemen, FEB UGM dapat menjadi lulusan unggulan dan pilihan industri di masa mendatang. Setidaknya, apa yang dilakukan hari ini, menjadi langkah nyata untuk perbaikan ke depan. Karena … “Vision without action is merely a dream. Action without vision just passes the time. Vision with action can change the world” (Joel Baker).


Sumber : nurulindarti.wordpress.com

Entrepreneur

Posted on by Bagas Indyatmono

(belum ada isi)

Human Resources

Posted on by Bagas Indyatmono

(belum ada isi)

Intellectual

Posted on by Bagas Indyatmono

(belum ada isi)

Information Development and External Affairs

Posted on by Bagas Indyatmono

(belum ada isi)

Pengurus Harian Ikamma

Posted on by Bagas Indyatmono



Chairman: Satrio W. Wicaksono
Chairperson: Iqbal Satrio Nindito
Chairperson: Dysa Sabrina A.
Secretary 1: Prakasita Y.S.
Secretary 2: Azby Irsalina I.S.
Treasurer 1: Vania Gita Pratiwi
Treasurer 2: Ayu Dwitiyas W.

Intellectual Department
Manager: Livannia M.
Vice: Nidya Judhi
Staffs:
Ardian Septy
Ariefa M.
Aprilia C.
Ilham Fadhil
Intan Y.
M. Bramantyo
M. Fendi
Randi A.
Rio Patria S.
Srimurti R.

Entrepreneur Department
Manager: Ully Kartika
Vice: Novena Ceria S.
Staffs:
A. Fesillia Aldy
Amy Astika
Arya Pradipta
E.P. Novitasari
Erina Prima I.
Gregorio W.
Istyakara M.
Leo Kafila H.
Widyastanto N.
Yudhistira A.N.

Information Development and External Affairs Department
Manager: Ibrahim M.
Vice: Lalitya Arum
Staffs:
Arcci N.P.
Farrah Satiti
Ginda D.R.
Hariza Akbar
Kun Anindito
Laksmi S.
Muystaqul H.
Nuri Rahmatika
Nutfahadi Bagas Indyatmono

Human Resource Department
Manager: Sulistyaning Palupijati
Vice: Nagastya A.
Staffs:
Harlan S.
Hesti Setyo R.
H. Giwangkara
M. S. Fathoni
M. Adri Y.
Nataya R.
Nikki Adam
Teta R.

Akuntansi Biaya

Posted on Tuesday, May 13, 2008 by Bagas Indyatmono






Foto pas ME'08

Posted on by Bagas Indyatmono


Program Kerja

Posted on by Bagas Indyatmono

(belum ada isi)